Tren thrifting yang sempat merajai marketplace Indonesia kini mulai menghadapi gelombang besar penertiban. Sejak awal November 2025, beberapa platform besar seperti Shopee, Tokopedia, dan TikTok Shop resmi melakukan aksi tegas dengan menurunkan ribuan hingga ratusan ribu produk thrifting yang terindikasi sebagai pakaian bekas impor ilegal.
Langkah ini dilakukan setelah adanya koordinasi dengan pemerintah, khususnya Kementerian UMKM dan Kementerian Perdagangan, yang menegaskan kembali larangan penjualan barang impor bekas di platform e-commerce. Pihak Shopee mengaku telah menerima arahan resmi dari kementerian dan langsung bergerak cepat menertibkan toko-toko yang terindikasi menjual barang thrifting dari luar negeri.
Deputy Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira, mengatakan pihaknya sudah melakukan tindakan sejak hari Selasa setelah menerima surat resmi dari kementerian. Ia menjelaskan bahwa banyak laporan dari masyarakat dan unggahan viral di media sosial yang menunjukkan seller Shopee mendapat notifikasi massal karena produk mereka diturunkan. Shopee mengakui bahwa itu merupakan bagian dari penertiban massal terhadap barang impor bekas yang dilarang beredar.
Radynal juga menyebutkan bahwa ratusan ribu SKU atau unit barang telah ditertibkan sejak awal pekan ini. Menurutnya, proses ini tidak dilakukan secara otomatis oleh mesin, melainkan secara manual oleh tim khusus agar tidak salah menurunkan produk UMKM lokal yang sah. “Kami lakukan pendekatan humanis, jadi tidak pakai keyword otomatis, karena bisa saja ada pelaku usaha kecil yang tidak menjual barang impor tapi ikut terdampak,” jelasnya.
Langkah serupa juga dilakukan oleh Tokopedia dan TikTok Shop by Tokopedia. Lead Public Policy Tokopedia, Richard Anggoro, menegaskan bahwa platformnya memiliki kebijakan jelas yang melarang penjualan barang impor bekas. Jika ditemukan produk yang melanggar, sistem mereka langsung menurunkan tautan tersebut. Tokopedia juga disebut tengah berkoordinasi dengan kementerian terkait agar proses penertiban berjalan transparan dan terarah.
Sementara itu, Lazada Indonesia turut menegaskan komitmen mereka untuk mematuhi aturan pemerintah. Vice President Government Affairs Lazada Indonesia, Yovan Sudarma, mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh kebijakan Kementerian UMKM dan akan terus berkoordinasi untuk memastikan tidak ada barang impor bekas yang dijual melalui platform mereka.
Kebijakan penertiban ini bukan kali pertama dilakukan. Pemerintah sudah menyoroti perdagangan pakaian bekas impor sejak 2023, namun kali ini langkahnya jauh lebih serius dan sistematis. Selain melindungi pelaku UMKM lokal, larangan ini juga bertujuan menjaga industri tekstil dalam negeri agar tidak kalah saing dengan produk bekas impor yang harganya jauh lebih murah.
Sebelumnya, viral di media sosial seorang penjual Shopee yang mengaku kaget karena ratusan notifikasi masuk ke akunnya. Ia sempat mengira produknya laku keras, tapi ternyata semua notifikasi tersebut berisi pemberitahuan pemblokiran karena produk yang dijual termasuk pakaian impor bekas. Kasus ini jadi simbol betapa luasnya jangkauan penertiban dan seberapa cepat sistem marketplace kini mematuhi aturan pemerintah.
Meski begitu, kebijakan ini juga menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian pelaku usaha thrifting kecil yang selama ini bergantung pada barang-barang impor dari luar negeri. Beberapa penjual mengaku penurunan produk dilakukan tiba-tiba tanpa pemberitahuan sebelumnya, sehingga banyak toko mendadak tutup sementara. Namun pemerintah menegaskan bahwa pelarangan ini sudah memiliki dasar hukum kuat dan diharapkan mendorong peralihan ke sumber barang lokal yang legal.
Dengan langkah ini, pemerintah bersama e-commerce berupaya menegakkan pasar digital yang lebih sehat dan adil. Produk thrifting lokal masih diperbolehkan selama tidak berasal dari impor ilegal, namun penjual diimbau lebih berhati-hati dalam memilih supplier dan mencantumkan asal-usul produk. Industri thrifting kini memasuki babak baru — lebih ketat, lebih transparan, dan hanya akan bertahan bagi mereka yang patuh pada aturan.